Aku
menemukanmu di Bantimurung:
karst
adalah tubuh yang eksotis dan romantis,
halimun
adalah uap dari wudu sebelum subuh,
hutan
rimbun adalah rahasia menarik dalam hidup,
gelantungan
akar adalah rasa ingin tahu yang membongkar jumud,
air
terjun adalah sajak yang jatuh sejuk ke kepalaku,
dan
kupu-kupu adalah cinta yang keluar dari kepompong taaruf.
(Bantimurung-Makassar, Mei-Agustus 2015)
*
Terbit di harian Fajar, edisi 1 November 2015
Puisi ini saya dedikasikan untuk teman-teman, adik-adik, atau kakak-kakak FLP yang pernah menghabiskan waktu bersama di Bantimurung. Entah saat TOWR FLP Sulsel di penghujung 2013 silam, atau saat TOWR FLP Unhas, beberapa minggu sebelum saya menghabiskan malam di langit Eropa pertengahan 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar