AntropologI lahir dari catatan-catatan para petualang abad
ke-15 dan 16 –terutama orang Eropa- yang melihat kebudayaan orang-orang Afrika,
Asia, Oseania, dan Indian nampak aneh, unik, dan tidak terlihat layaknya
manusia. Kehidupan mereka sama sekali berbeda dengan kehidupan orang Eropa
sehingga muncullah istilah primitive
dan savages. Kumpulan catatan-catatan
inilah yang disebut sebagai Etnografi yang
secara etimologi berarti:
“Gambaran mengenai
suku-bangsa” (Etnos berarti
suku-bangsa, Graphien berarti
gambaran)
Pada pertengahan abad ke 19 (1860-an), catatan-catatan
tersebut mulai dipelajari dan digunakan untuk kepentingan yang lebih
akademikal. Maka lahirlah ilmu Antropologi. Perlu diingat bahwa Antropologi
tidak lahir dari filsafat ilmu, namun
dari Etnografi. Oleh karena itu, kajian Antropologi tidaklah positivistik
layaknya ilmu-ilmu sosial lainnya.
Pada permulaan abad ke 20, Antropologi mulai digunakan untuk
kepentingan penjajahan dan guna kepentingan pemerintahan kolonial. Dengan
bagitu, Antropologi menjadi sebuah ilmu yang praktis (Applied)
Sesudah tahun 1930-an, Atropologi mulai berkembang di tiap
universitas dengan tujuan yang berifat akademikal dan tujuan yang bersifat
praktis pula, misalnya membalas budi terhadap masyarakat yang dulunya menjadi
objek eksploitasi kaum penjajah.
blog anda sangat membantu tugas kuliah saya. Terima kasih
BalasHapus