maghrib tersenyum melihat kita
pada lembah gelap berbenteng batuan purba
jiwamu, jiwaku, jiwa kita padu
pada adzan dan jangkrik yang bertalu-talu
malam menyelimuti
hitam seakan tak mau pergi
jiwamu, jiwaku, jiwa kita sementara suri
pada rumah panggung dan masjid
angin lembah berhembus di subuh yang dingin
pertanda mentari siap merangkak naik
jiwamu, jiwaku, jiwa kita bergerak pasti
mengolah tubuh dengan gerakan apik
siang terik di lembah sunyi
keringat mengalir dari dahi dan sela-sela jari
jiwamu, jiwaku, jiwa kita lunglai
namun tekad semakin kuat untuk berkarya dan berarti
malam kembali
suasana mencair di rumah kita yang kecil
jiwamu, jiwaku, jiwa kita meninggi
terbuai sungai bintang sepanjang bimasakti
esok, selepas semuanya pulang
yang nampak tertinggal hanya limestone dan karst
dan jika jiwamu, jiwaku, jiwa kita
kembali kesana,
carilah serpihan kenangan yang tersembunyi di sela-sela batuan
Mei, 2014
untuk teman-teman FLP di Leang-Leang, mari mencari kenangan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar