Konstelasi Imajinasi

Rabu, 14 Agustus 2013

Revolution of the Social One Project

Pernahkah kalian merasakan masa-masa SMA? Ada yang mengatakan bahwa masa SMA adalah masa yang paling indah. Sebenarnya tergantung individu masing-masing. Ada yang memperoleh masa-masa indahnya saat SD, saat SMP, saat SMA, bahkan ada yang memperoleh masa-masa indah saat kuliah. Jika boleh jujur, maka secara pribadi akan kukatakan bahwa masa-masa indah dalam hidup kudapatkan di setiap jenjang kehidupan. Ya, begitulah. Bagiku, kehidupan itu indah.

Kali ini, aku akan menggambarkan salah satu bagian dari hidupku yang tidak akan pernah kulupa. Masa SMA. Aku sekolah di sebuah madrasah aliyah negeri yakni  di MAN 2 Model Makassar.

Ini dia nampak MAN 2 Model dahulu    




Aku diterima di kelas X-4 tahun 2008, lalu naik ke kelas XI IPS 1. Benar, aku mengambil jurusan IPS meskipun sebenarnya nilai IPA ku lebih tinggi dari pada nilai IPS. Tapi hidup itu pilihan kawan, jalan hidup telah menuntunku mengambil jurusan IPS. Aku senang. Terlebih, aku diterima di kelas XI IPS 1 yang merupakan kelas unggulan untuk IPS, aku bangga.

Saat pertama masuk, kelasnya terasa sepi, maklum hanya ada 26 orang yang mengisi kelas tersebut. Hening. Hanya bisik-bisik yang terdengar samar. Entah siapa yang bersuara. Aku tidak bisa seperti ini. Kelas macam apa ini? Diam dan tanpa kehidupan. Aku melangkah kedepan kelas, sambil mulai berbicara ke seluruh penghuni baru XI IPS 1.

“Guys, kita ini IPS 1, tunjukkan bahwa kalian pantas berada disini! Jadi tolong, ributlah! Kelas macam apa yang tidak memiliki suara di dalamnya?” Seisi kelas heran, lalu semua tertawa. Aku senang.

“Mari kita buktikan, bahwa kita ini pantas!” aku berteriak sembari mengangkat tangan kanan penuh semangat.

“Yeay, ayo!” teriak kelas yang kini bersemangat.

Aku lantas berpikir, siswa macam apa yang menyuruh seisi kelas untuk gaduh? Aku aneh.


                                     
Penghuni awal XI IPS 1. Foto diambil saat Praktek Nikah di mata pelajaran Fiqhi. Aku tidak ada di foto tersebut berhubung saat itu sedang mengikuti English Debating yang dilaksanakan oleh PERISAI-UH

Setelah itu hari-hari berjalan indah. Aku ditunjuk sebagai ketua kelas. Dan ibarat seorang raja, maka aku harus memikirkan sebuah nama untuk wilayah kerajaan. Nama XI IPS 1 sudah terlalu mainstream, sangat tidak seru. Tiga hari tiga malam aku memikirkan nama yang cocok untuk kelas ini, dan akhirnya setelah berkonsultasi dengan beberapa petinggi kerajaan, maka pada tanggal 16 Juli 2009 aku memutuskan (dan disepakati oleh rakyat kerajaan) bahwa nama resmi kelas XI IPS 1 adalah RESPECT singkatan dari Revolution of the Social One Project. Respect ini memiliki tagline, Life for Respect and Respect for Life.

Gambar yang di foto dari jaket persatuan saat porseni 


Aku mengambil nama ini karena:

1.    Terdengar keren. Misalnya seseorang bertanya “Bata, nama kelasmu apa?” dengan bangga aku menjawab “Respect!”. Keren kan?

2.    Respect merupakan sebuah kata dalam bahasa Inggris yang berarti “Saling Menghormati” atau “Saling Menghargai”. Hal itu merupakan sebuah simbol, bahwa siswa yang ada di kelas ini merupakan siswa yang humanis. Saling menghormati dan saling menghargai merupakan prinsip dasar dalam kehidupan manusia. Jika kita semua menerapkan prinsip sederhana ini, maka tidak akan ada yang namanya penghinaan, pelecehan serta penindasan. Bahkan tidak akan ada yang namanya perang. Harus kuakui, saat ini dunia kehilangan rasa saling menghargai. We only hurting each other in our life, not respect each other.  So the future will view our history as a crime.

3.    Revolution of the Social One Project yang berarti “Revolusi Proyek IPS 1” merupakan frase yang kurang dimengerti oleh beberapa orang. Namun akan kujelaskan makna di balik frase ini. Revolusi Proyek IPS 1 merupakan sebuah gagasan yang menatap jauh kedepan. Gagasan ini terdiri dari dua buah konsep yakni “Revolusi” dan “Proyek IPS 1”. Revolusi merupakan sebuah perubahan yang berlangsung secara cepat, sedangkan Proyek IPS 1 adalah sebuah proyek rahasia yang sebenarnya merupakan ego pribadiku sendiri. Aku membayangkan, bahwa orang-orang di kelas XI IPS 1 merupakan orang-orang dengan banyak sifat, karakter, dan bakat yang berbeda. Namun seperti yang kukatakan sebelumnya, mereka berjiwa humanis yang berarti mereka adalah orang-orang yang baik. Dari asumsi seperti inilah, aku berpikir bahwa mereka adalah orang-orang yang berpotensi. Maka aku yakin, potensi-potensi mereka bisa digunakan untuk membantu orang-orang disekitar kita. Tidak sampai disitu, visi proyek ini masih jauh kedepan. Mereka semua adalah orang-orang berpotensi yang berarti persentasi kesuksesan mereka itu tinggi. Oleh karena itu, jika suatu hari nanti mereka telah menjadi orang yang berhasil, maka bukan tidak mungkin kemampuan mereka digunakan untuk membangun Indonesia bahkan membangun dunia menuju ke tatanan yang lebih baik.

Setidaknya hal-hal diataslah yang kupikirkan dan kupercaya beberapa tahun yang lalu. Dan hari ini, aku masih percaya akan hal itu.

Tahun 2010, kami semua naik ke kelas XII. Kami senang namun kami juga sedih. Senang karena kami naik kelas, dan mendapat teman baru yang di-rolling dari kelas lain. Sediah karena banyak kenangan tersimpan di kelas yang lama dan kehilangan beberepa teman yang di-rolling ke kelas lain. Pe-rolling-an ini membuat populasi di kerajaan RESPECT berkurang menjadi 24 orang. Tidak mengapa, karena kami memiliki keluarga baru. Kami semua bersemangat mengawali hari baru di kelas yang baru.

Oh iya, semenjak menjabat jadi ketua OSIS (Desember 2009 yang berarti memasuki semester 2), aku bukan lagi seorang Raja di RESPECT. Aku menyerahkan tahta kepada Jihan Khadijah sebagai raja RESPECT yang kedua. Setelah naik ke kelas XII, berdasarkan hasil pemilihan umum rakyat RESPECT maka yang menjadi raja ketiga adalah Ahmad Zaky Malik. Zaky kemudian menjadi raja RESPECT yang paling baik dan paling gampang dieksploitasi. Ehm, maaf.

Tahun 2011, kami semua lulus dari MAN 2 Model Makassar. yang berarti kami harus meninggalkan wilayah kerajaan karena daerah tersebut akan diambil alih oleh generasi selanjutnya. Kami pun meninggalkan beberapa artefak sebagai bukti kejayaan kami di masa lalu. Artefak-artefak itu berupa tempelan lafadz “Allah” dan lafadz “Muhammad” yang sampai saat ini belum dilepas (karena tempatnya yang sangat tinggi dan mungkin susah diraih) serta meja guru yang telah kami jadikan prasasti berisi tanda tangan seluruh penghuni RESPECT tertanggal 30 Maret 2011. Sebuah kelas yang penuh dengan kenangan tentang kalian.

Namun aku pribadi kecewa (dan mungkin seluruh penghuni RESPECT juga) wilayah seharusnya menjadi milik generasi penerus IPS 1 kini berubah menjadi wilayah milik IPA 1. Bukan berarti aku membenci IPA, aku sangat senang dengan anak-anak IPA bahkan banyak yang bilang bahwa temanku kebanyakan anak-anak IPA. Namun yang harus kalian ketahui adalah, ada hal yang hanya bisa diwariskan dari seorang ayah kepada anaknya. Kalian mengerti maksudku? Seperti itulah. IPS 1 adalah sebuah roda yang akan terus berputar. Saling mewarisi dari satu generasi ke generasi lain. Meskipun secara umum kita semua adalah keluarga MAN 2 Model Makassar, namun secara spesifik IPS 1 hanya akan mewarisi darah IPS 1 begitupun dengan peninggalan-peninggalan termasuk wilayahnya. Itu adalah milik leluhur kami, jadi sudah sewajarnya jika itu menjadi milik kami.

Wah, tidak terasa penjelasan ini sudah semakin panjang. Mungkin itu saja perkenalan tentang RESPECT, sebuah kelas yang memiliki visi jauh kedepan. Ingat teman-teman, end of class doesn’t mean end of us. Jadi siapkah kalian mewujudkan apa yang kupercaya selama ini?


Saat Upacara kelulusan di Ballroom Mall Panakkukang, 19 April 2011...
We Grow up friend, we grow up :)

20 komentar:

  1. maaaf saya boleh pakai nama RESPECT nya nggak? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh boleh... dengan senang hati :) lebih banyak 'RESPECT' lebih bagus :D

      Hapus
    2. nama RESPECT boleh dipakai, tp tidak dengan kepanjangan dan arti dari RESPECT ;)

      Hapus
  2. kakak boleh tidak kelasku menjadi cabang dari kerajaan kakak (Bisa pakai nama itu juga) ^^

    BalasHapus
  3. Kalau untuk anak ips3 apa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Expost = exclusive people of social three

      Hapus
    2. Expost = exclusive people of social three

      Hapus
    3. Maaf saya boleh pake nama kelasnya ya :)

      Hapus
  4. Ma'af, saya izin pake nama kelasnya yaaa :-)

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Kak izin pake nama kelasnya ya..... Izin bergabung dalam kerajaannya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. welcome (author pakai akun lain, akun lama di-hack)

      Hapus
  7. Teman-teman, blog ini sudah tidak aktif dan beralih ke blog www.bacabata.com. Insya Allah akan ada lagi postingan-postingan keren inspiratif yang lebih seru. Sampai jumpa!

    BalasHapus