Konstelasi Imajinasi

Senin, 27 Mei 2013

Lampu Kota yang Temaram

Lampu kota yang temaram masihkah kau ingat?
Kisah kita dalam diam, dalam rindu yang tersirat
Lampu kota yang temaram masihkah terbayang?
Perjalanan saat malam mulai menjelang

Saat kau lihat cahaya kunang-kunang
Yang berpendaran di balik bayang-bayang

Lelah hatimu merasa
Senang jiwamu kau tertawa
Tenangkanku yang merasa bersalah
Pada hujan...
Pada lampu kota yang temaram

Lampu kota yang temaram masihkah kau suka?
Bersuara, memberi salam mengobati luka
Lampu kota yang temaram masihkah kau rela?
Menerangi taman kelam tempat semua bermula

Saat sinarmu terbias rinai hujan
Yang menumpahkan seribu kerinduan

Telah lama aku merindunya
Saat terhapus semua cerita
Maafkanku yang merasa bersalah
Pada hujan...
Pada lampu kota yang temaram

Mestinya tak ada lagi cerita
Mestinya tak ada...
Mestinya semua telah hilang terhapus masa
Cerita lampu kota yang temaram

(2013, Untuk mereka yang belum bisa menghilangkan perasaan bersalah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar