Konstelasi Imajinasi

Minggu, 09 Juni 2013

Tulisan Kurang Kerjaan


APA yang kalian lakukan jika sedang kurang kerjaan?
Tidak ada merupakan jawaban yang pasti. Kurang kerjaan merupakan salah satu hal yang paling membosankan dalam hidup ini. Tunggu, bukankah kurang kerjaan itu memang membosankan?
Oh, tentu saja.
Kurang Kerjaan alias kuker bisa menimpa siapa saja, termasuk seorang mahasiswa tampan seperti aku ini. Terkadang, disela sibuknya lalu lintas aktivitas mahasiswa yang penuh dengan tugas kuliah, kegiatan berlembaga, kegiatan pengembangan minat, bakat, dan hobi, serta pekerjaan rumah dan kantor bagi mahasiswa yang sedang mencoba kerasnya dunia kerja , terdapat saat-saat yang kita sebut sebagai kuker. Terlebih di saat libur panjang yang layaknya kereta waktu tanpa gerbong akhir.
Aku ingin bercerita. Jangan mencari klimaks , jangan mencari konflik, dan jangan mencari kejutan di akhir. Karena ini hanyalah cerita biasa tentang kehidupan sehari-hari yang tentunya biasa saja.
 Baiklah suatu hari, aku sedang menjadi ‘kakak yang baik’ untuk adik-adik kelas XII dari almamater SMA, bukan! Maksudku MA alias Madrasah Aliyah-ku dulu.  Tempat yang menyimpan sejuta kenangan tiga tahun lalu. 
Pagi itu pukul sepuluh. Kami sedang belajar untuk persiapan SBMPTN dan aku diundang sebagai salah satu tenaga pengajar di tempat itu. Namun kelas selesai lebih awal dari yang kuperkiraan. Dan dalam sekejap, adik-adik manis yang tadi duduk didepanku telah hilang. Meninggalkanku di sebuah mesjid madrasah yang tak berpenghuni. Ya, kami tadi belajar di mesjid.
Apa yang kulakukan setelahnya?
Tidak ada.
Aku hanya duduk diam sembari melongo kearah lapangan voli yang debunya beterbangan terbawa angin sepoi . Sekarang aku tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Meskipun sebenarnya banyak hal yang bisa kulakukan. Aku bisa ke suatu tempat untuk online, menghabiskan waktu di Mc Donald’s sembari menikmati Mc Flurry rasa blueberry, membaca buku, menggambar sketsa atau mengganggu beberapa anak OSIS yang sedang rapat persiapan sebuah kegiatan olahraga. Dan aku juga bisa pulang lalu menghabiskan waktu bersama laptop, membuat sebuah cerpen, membuat puisi, membuat movie berkonsep photo slide, berkaraoke ria, atau merekam beberapa lagu amatir. Entahlah.
Apa yang akan kalian lakukan jika sedang berada di posisiku sekarang?
Mengganggu orang lain dan berharap mendapatkan kepuasan sementara?
Ya, betul sangat!
Aku mengambil HP dan mengetik beberapa karakter untuk kemudian kukirim ke beberapa orang teman sejawat. Luar biasa, karena tidak ada yang membalas.
Aku semakin kuker.
Apa yang harus kulakukan?
Masih dengan HP tadi, aku menelpon dua orang temanku yang sedang sibuk, lalu kuteruskan dengan menelpon salah seorang senior yang ternyata sedang sakit kepala dan diserang penyakit musiman yang membahana, demam.
Masih kuker, aku menelpon seorang ‘adik kelas’ yang menurutku menarik.  Dia komunikatif dan interaktif, sehingga sangat cocok untuk menghabiskan waktu dan memberantas KKSI alias Kurang Kerjaan Sama Sekali. Tak terasa sudah sejam lebih. Aku harus berterima kasih kepada dia yang telah menemani masa-masa kuker nan hampa ini. Namun tiba-tiba sambungan antara aku dan dia terputus sendiri. Aku kehabisan pulsa yang baru kemarin terisi. Sekali lagi, aku kehabisan pulsa yang baru kemarin terisi. 
Aku kembali kuker.
Apa lagi yang akan kulakukan?
Jam yang menunjukkan pukul 17.00 wita membuatku beranjak dari madrasah tempatku mengajar ke suatu tempat yang kurasa mampu menampung jiwa kurang kerjaanku ini. Ya, jalan raya! Aku mengemudikan sepeda motor bermerk Suzuki Shogun 125 R keluaran tahun 2005 untuk mengelilingi kota Makassar tercinta. Mencoba menangkap beberapa momen yang biasanya luput dari pandangan. Hingga maghrib menjelang, saatnya pulang.
Dirumah aku kembali kuker.
Apa yang akan kulakukan?
Semua orang pergi entah kemana meninggalkan aku yang terduduk sendiri di depan TV mencari siaran yang menarik namun tak ku temui. Diluar hujan kembali menangis. Kamar mandiku banjir namun aku tidak peduli. Aku bersih-bersih lalu mencuci piring. Setelah semua selesai, aku masuk kekamar pribadi. Kujadikan laptop sebagai peneman sepi bersama HP yang terus berdering menandakan masuknya pesan singkat yang bertubi-tubi. Kuladeni satu persatu pesan itu dengan bermodalkan SMS gratis. Akhirnya aku bosan sendiri.
Aku kembali kuker.
Tuhan, apa yang harus kulakukan?
Derasnya hujan menyaring kumandang adzan dari mesjid. Tak kusangka isya berlalu dengan tidak gemulai. Aku ruku dan sujud sendiri kepada Sang Aziz. Tasbih, tahmid dan tahlil beresonansi dengan derai air pada kaca dan pada atap rumah yang terbuat dari unsur zinc. Tentram dan damai jiwa ini. Selepas berkomunikasi, berbagi kisah serta curahan hati tentang masalah dan kejadian hari ini kepada Sang Ilahi.
Aku kembali kuker.
Apa lagi yang akan kulakukan?
Kembali ke laptop yang menjadi peneman sepi. Aku hanya terdiam di depan layar LCD yang tidak lagi bersih. Sekarang aku benar-benar pusing tak tahu harus apa lagi. Ingin rasanya kuakhiri hari. Namun raga belum juga menandakan perasaan ingin berbaring. Di depan laptop ini, aku menemukan sebuah ide kreatif. Mengapa tidak kutuliskan saja kisah kuker-ku hari ini? Lalu kubagikan melalui dunia maya yang kadang kering postingan berisi. Ya, melalui blog, melalui Twitter, melalui Facebook, semua bisa hanya dengan sekali klik dan tentu saja berbagi link.
Batinku bersorak sorai. Akhirnya aku bisa menghabiskan malam tanpa kuker yang kini telah pergi. Selamat tinggal kuker sedih. Terima kasih atas inspirasi kreatif hari ini. Kumohon datanglah lagi dilain hari.
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar