Konstelasi Imajinasi

Sabtu, 10 Januari 2015

Berlayar

                                Sumber: balipers.com
                                           

Senja selalu indah di dermaga
kapal-kapal datang bawa cerita
kau pulang bawa cinta.

Rindu hilang tenggelam
saat kita melarung kata-kata menuju malam
mereka bersinar jadi lentera
lalu terbang jadi kunang-kunang.

Saat laut memanggilmu untuk tualang
biarkan aku menemanimu berlayar,
sebab kau tak mampu bertahan tanpa sajak-sajak
yang kubacakan sebelum bintang
jatuh ke pelupuk matamu dalam.


(Takalar, Desember 2014)


*


Kisah Puisi

Puisi ini saya buat saat sedang melakukan Latihan Penelitian Mahasiswa Antropologi (LPMA) di Galesong Utara, kabupaten Takalar Desember 2014 lalu (bukan foto di atas loh yah, jangan tertipu hehehe). Saat itu saya sedang menjadi Kordinator Steering yang sibuk mengurusi panitia dan kadang-kadang mengevaluasi peserta, yah begitulah. Tapi setiap sore selama seminggu, saya harus ke dermaga yang terletak di dusun Beba (dan sebenarnya merupakan pangkalan pendaratan ikan) untuk melihat senja. Apa pun yang terjadi! Sebab senja di sana sangat indah. Jadilah inspirasi datang tidak henti hehehe.


                                           *Eng ing eng, Ini senjanya... mantap kan?





*Ini saya yang pura-pura tidak sadar kamera. Lihat di belakang? Begitulah kondisi dermaga Beba yang sedang direnovasi. Di sinilah tempat mangkal kami setiap sore, yah curhat-curhatan lah bareng panitia :D


Oh iya, ini merupakan salah satu puisi yang sangat saya suka karena pembuatannya yang penuh penghayatan (kontemplasi) dan penuh perasaan. Saat itu saya memang merasa sedang dalam kondisi yang powerfull karena tidak memiliki beban. Makna puisi di atas saya serahkan pada pembaca. Inspirasi puisinya, selain dari senja di dermaga, kapal-kapal nelayan yang datang dan pergi silih berganti, dan perasaan yang saya rasakan, lagu dari Payung Teduh sangat membantu dalam lahirnya puisi ini. Yup, Untuk Perempuan yang Sedang dalam Pelukan selalu setia menjadi lullaby.




                                                                            *Ini saya yang sok menatap laut

Sekadar informasi, puisi di atas pernah dibacakan dalam acara Laskar di radio komunitas Unhas, EBS.FM. Waktu itu (dalam kondisi sakit) saya baru pulang dari lokasi dan langsung capsus ke studio wkwkwk. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar