Konstelasi Imajinasi

Jumat, 09 Januari 2015

Saya Dengan Berbagai Nama

Nama adalah sebuah penanda. Kasarnya, nama adalah 'kode' bagi setiap manusia untuk mengenali dirinya dan membedakan antara dia dan orang lain (the others). Begitu pentingnya nama, semua manusia yang terlahir ke dunia pasti memiliki nama. 

So do I. Saya memiliki nama yang diberikan oleh orang tua saya dan menurutku itu nama terindah di dunia. Namun selain nama yang diberikan oleh orang tua, sebenarnya selama ini saya memiliki banyak sekali nama. Yup, banyak sekali. Nama-nama itu diberikan oleh teman, sahabat, keluarga, orang asing, mantan (ehm), orang dekat, senior, junior, dll. Oleh karena itu, kali ini saya akan memposting nama-nama yang saya miliki (setidaknya pernah saya miliki). Yah, anggaplah sebagai inventaris nama saya seumur hidup. Check this out!

                                                                     sumber: 3.bp.blogspot.com

1. Andi Batara al-Isra : Ini nama lengkap saya di akte kelahiran dan nama resmi saya di forum-forum formal (kadang juga pakai ‘M.’ di belakangnya yang diambil dari singkatan nama bapak, yakni Mahmud). Indah kan namanya? Hehehe. Saya akan menjabarkan artinya, Andi merupakan gelar kebangsawanan bagi suku-bangsa Bugis (ibuku memang orang Bugis) dan nama internasional karena dikenal juga nama Andi (atau Andy) di dunia barat. Batara berarti ‘Sang Pencipta’ dan merupakan kata umum (yang sakral) bagi kebudayaan Hindu dan beberapa suku-bangsa di Asia Tenggara termasuk Bugis-Makassar. Jika dirunut, kata Batara ini memiliki kesamaan dengan kata ‘al-Fathir’ dalam bahasa Arab yang juga berarti ‘Pencipta’ juga kata ‘Avatar’ yang memiliki kesamaan arti. Al-Isra adalah bahasa Arab yang merupakan salah satu surat dalam al-Quran (surah ke-17) yang secara harfiah berarti ‘Yang Memperjalankan Di Malam Hari’. So, namaku sebenarnya bermakna “Seorang Pencipta yang Berjalan Pada Malam Hari.” Apa? Mau protes?
2.  Andi : Ini panggilan paling sederhana bagi saya sebab semua lidah di dunia mampu mengucapkannya terutama teman-teman dari Jerman. Saat mengikuti program Tridem (latihan penelitian) kemarin saya memperkenalkan diri dengan nama Batara dan semua lidah teman-teman dari Jerman kesulitan memanggil saya, jadilah saya mengatakan “It’s ok, you can call me Andi”. Tapi semakin lama bergaul dengan mereka, akhirnya mereka memanggil saya dengan Batara juga ujung-ujungnya hahaha.
3. Batara : Ini nama saya yang paling umum. Orang-orang mengenal saya dengan nama yang powerful ini. Yup, powerful sebab ini nama yang sangat sakral! Suatu hari di Takalar saat sedang mengikuti LPMA dan berkenalan dengan seorang warga, waktu saya menyebutkan nama ini, dia berkata “Iih, porena arena.” (Ih, namanya luar biasa!).
4. Batara Black Kosong : Ini panggilan lebay yang hanya keluar dari seornag guru saat SMA dulu, Pak Kahar. Saya tidak tahu apa dasarnya sehingga memanggil saya dengan panggilan aneh ini.
5.  Bata : Ini juga panggilan saya yang sangat simpel, dan biasanya hanya dipanggil oleh orang-orang yang sudah akrab dengan saya. Ini kayak nama merek sepatu dan bahan bangunan yah? -_____-“
6.  Batha : Hanya orang-orang tertentu yang memanggil saya seperti ini, panggilan ini kuperkenalkan sewaktu SMA. Yup, pakai ‘H’ karena waktu itu saya masih alay dengan nama-nama gehol getoh. Panggilan ini sebenarnya sudah ingin kuhapus tapi masih ada beberapa orang yang memanggilku seperti ini T.T.
7. Batha-ssi : Ini panggilan saya dari anak Respect (Nama kelas sewaktu SMA). Embel-embel ‘-ssi’ merupakan hal umum di Korea. Ini efek Korean Wave beberapa tahun lalu.
8. Batako : Ini panggilan anak-anak posko Padaidi sewaktu KKN di Pinrang, sampai sekarang pun begitu. Kayak material bangunan saja -_____-“
9. Berus / Bathaberus : Ini panggilan sewaktu SMA yang dipopulerkan oleh Dede dan beberapa teman sampai sekarang masih memanggilku dengan panggilan ini. Bathaberus terinspirasi dari istilah Cerberus, seekor makhluk mitologi dari Yunani berupa anjing berkepala tiga.
10. Tara : Beberapa teman dari luar Makassar memanggil saya dengan panggilan ini dan menurutku keren, Tara! *asik. Dalam bahasa Sansekerta, Tara artinya ‘Laut’, keren kan? (Saya kan jatuh cinta dengan laut). Tapi kalau di daerah Makassar, Tara memiliki arti yang negatif. Tahu kan artinya? Sudahlah…
11. Ra : Ini juga salah satu panggilan yang sangat saya suka, simpel dan dalam. Ya, Ra adalah sebutan bagi Dewa Matahari bangsa Mesir (Lengkapnya Amun Ra). Panggilan ini dipopulerkan pertama kali oleh kak Riy (kak Isma, senior FLP berhidung unyu) dan akhir-akhir ini beberapa teman juga memanggilku seperti itu.
12. Al-Isra: Satu-satunya orang yang memanggilku seperti ini adalah nenekku sewaktu kecil dulu di pasar Karuwisi..
13. Isra / Sra (baca: Isro / Sro) : Panggilan ini pertama terdengar saat kak Nukman (seorang anggota FLP) memanggilku seperti ini dan akhirnya beberapa anak FLP ikut-ikutan pula.
14.  Icca : Ada yang tahu panggilan apa ini? Tepat, panggilan kecil saya. Semua keluarga saya, orang di kampung, orang kompleks, teman sepermainan, dan teman SD mengenal saya dengan nama yang unyu ini sebab panggilan ini berasal dari kata Isra yang diper-unyu. Ini juga sama dengan nama kakaknya kak Riy.
15.  Gaganesvara : Nama blog ini! Dan merupakan nama pena saya kadang-kadang. Saya sangat suka nama ini sebab berasal dari bahasa Sansekerta berarti ‘Raja Langit’ (secara saya cinta langit), sebuah gelar yang disematkan pada burung Garuda.
16.  Nobita : Ini panggilan yang diberikan Raditya Dika sewaktu bertemu langsung dengan dia di suatu kesempatan. Selain dia, beberapa senior, junior dan teman angkatan di Antropologi juga memanggilku seperti itu. Mungkin karena saya mirip Nobita yah? Hahaha
17. Bapak : Ini panggilan khusus untuk satu orang yang menganggapku bapaknya dan dia adalah anakku. Patio, anak Respect yang sampai saat ini masih menganggapku sebagai bapaknya dalam silsilah keluarga Respect hahaha
18. Asisten : Ini panggilan dari Waddah sewaktu SMA dulu. Waktu itu kami membuat sebuah komunitas curhat dimana dia adalah Master dan saya asistennya. Nama komunitasnya adalah A-Z, mengatasi masalah dari A sampai Z.
19. Ketos : Ini panggilan umum sewaktu saya masih menjadi Ketua OSIS di MAN 2 Model Makassar
20. Bebek : Sumpah, ini panggilan paling tidak amsuk akal bagi saya. Suatu hari Ummul (teman Respect) mengirimi saya pesan singkat "Selamat ulang tahun Bebek..." Ini maksudnya apa coba?
21.Cing : Ini panggilan saat saya masih duduk di bangku SMP (MTs), waktu itu beberapa teman kelas memanggilku 'Cing' entah kenapa --" mungkin karena mata saya sipit yaah jadi agak mirip etnis Tionghoa gitu hehehe
22. Icca Battala' (kadang-kadang Icca Gendu'): Battala dalam bahasa Makassar berarti 'gendut' atau 'gemuk' atau 'berat'. Memang waktu SD, berat badan saya sempat 'membengkak', jadilah saya dipanggil seperti itu, fuh!
23. Bondeng : Bagi beberapa orang, sejak pertengahan tahun 2012 berat badang saya kembali naik hingga dapat panggilan seperti ini... Bondeng dalam bahasa keseharian orang di Makassar berarti 'bertubuh subur' asik. Dekat-dekat dari kata Battala' ini kayaknya.
24.Terserah : Ini panggilan saat saya baru masuk SMA, waktu itu MOS dan saya memperkenalkan diri lalu saya bilang "Kalian bisa memanggilku terserah." Jadilah saya dipanggil terserah oleh beberapa kakak kelas --"

    Saya saat berada di Bili-Bili (Pentingnya --")

Baiklah, demikian nama-nama saya :D Siapa tahu ada yang terinspirasi untuk menamakan anaknya sesuai dengan daftar nama di atas, silakan. :) 



1 komentar: