Konstelasi Imajinasi

Rabu, 27 Agustus 2014

Guru

                                                    

Engkau terjaga dari tidurmu saat subuh baru saja terbangun.
Tugas mulia menantimu dari senin hingga sabtu.
Mengajar, membimbing, dan membina kami sebagai muridmu.

Dengan hati nan sabar,
dengan jiwa nan tabah,
dengan tutur nan sopan,
dengan semangat nan membara.

Karenamu, Guru,
jemari kami lincah menari,
mata kami mampu melihat warna dunia yang berseri,
angka dan huruf menjadi teman sejati,
akhlak terpuji menjadi pakaian yang menghiasi
keseharian kami.

Guru, karena pengorbanan mulia yang mengalir
di tiap tetes darah dan keringatmu,
menjadi tinta emas dalam setiap langkah kami.
Sepanjang hari, saat subuh  baru saja terbangun.


(Pinrang, Agustus 2014)


*

Kisah Puisi

Puisi ini sebenarnya bukan karya saya seutuhnya, namun terinspirasi (dan dibuat bersama) Ibu Pancawati, S.Pd, SD, seorang guru sekolah dasar di lingkungan Barugae, kelurahan Padaidi, kecamatan Mattirobulu, kabupaten Pinrang (lengkapnya :D). Asal usul puisi ini berawal dari adanya perlombaan 17-an di kecamatan Mattirobulu dan sebagai mahasiswa yang sedang ber-KKN, kami menjadi tim pemenangan kelurahan tempat kami mengabdi. Nah, karena bakat saya ada di bidang sastra (iya gak sih?) jadinya saya melatih puisi di beberapa SD dan inilah salah satu puisi yang 'jadi' pada waktu itu dan alhamdulillah diterbitkan oleh harian Cakrawala. :D


Saya yang sedang melatih baca puisi Wanda dan Wira hehe kalau baca puisi itu harus lebay! :D

Hal unik dari puisi ini adalah karena bentuk, judul, dan temannya sangat mainstream, mengingatkan saya akan puisi-puisi yang pernah saya buat dan saya tulis (dan saya yakin anda semua juga) :D puisi ala anak-anak SD hahaha. Yah, susunan katanya tidak terlalu bermain pada majas (meskipun ada sih) karena saya pikir untuk porsi anak SD, bahasanya tidak usah terlalu berat. Namun buka berarti puisi ini dibuat secara abal-abal, bukan. Tetapi jika dikatakan dibuat sederhana, yah bisa jadi. Semoga saat membaca puisi ini, ingatannya kembali ke guru kalian, terutama guru SD yang bisa dikatakan lebih lama menghabiskan waktu bersama kita. :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar